SELAMAT DATANG!

selamat datang di : indro-arsitek-rumah.blogspot.com

Minggu, 13 November 2011

BALINESE WITHOUT ETHNIC DETAIL

Banyak orang menginginkan rumah tinggal bernuansa Bali…., seperti halnya teman saya ini. Suasana Bali memang mampu membius bukan saja orang-orang Indonesia, tetapi juga turis dari mancanegara,  termasuk orang-orang yang belum pernah melihat dan datang ke Bali.
Setelah dilakukan pertimbangan dan pembicaraan yang mendalam, ternyata dipahami bukan detail-detail etniknya yang diinginkan oleh Pasangan suami-istri ini.
“Untuk menikmati dan memiliki penghayatan Bali yang mendalam kita memang perlu meleburkan diri ke dalam totalitas tatanan yang kompleks,….jadi lebih baik datang ke Bali dan tinggal beberapa saat di sana”, pendapatnya. “Karena bukan hanya tempat tinggal kita yang nantinya memiliki nuansa Bali,….lingkungan dan tetangga juga alangkah indahnya kalau bersuasana Bali, bahkan lengkap dengan suara musik dan celotehan-celotehan Balinya….. Bali memang lebih pas untuk didatangi, daripada diambil dan dipindahkan”, lanjutnya seraya memberikan kesimpulan bahwa kavling 320m2 miliknya jauh dari kriteria cukup…..Wowww…..
Maka melalui beberapa sketsa, sayapun memantapkan diri untuk menghilangkan detail-detail etnik itu, lalu menggantinya dengan elemen-elemen simpel dan sederhana. Karena ternyata yang sebenarnya sama-sama kami cari adalah karakter dan sifat kedekatannya dengan alam;…..mungkin memang Bali…..tetapi bukan detail etniknya.

 
Tanpa detail etnik….. karena  ternyata yang dicari adalah karakter dan sifat kedekatan dengan alam.


Batu andesit dengan karakternya yang membumi bersama dengan genteng tanah liat eks Kebumen, memperdalam arti kedekatan dengan alam itu.  Apalagi pemilik rumah sempat mengatakan, “Alangkah indahnya kalau gentengnya bisa lumutan….. ”. Woow..... Di luar dugaan saya; karena semula spec genteng tanah liat bukan saya usulkan untuk tujuan apresiasi seberat itu. Sebuah sudut pandang yang  sebelumnya  tidak pernah saya perkirakan akan datang dari klien saya.
Memang menyenangkan sekali kalau arsitek dan klien akhirnya bisa berada dalam frekuensi yang sama, tentu setelah melewati proses pemahaman yang panjang.
Dengan keputusan-keputusan itu, disepakatilah kemudian konsep yang lebih mudah dicarikan benang-merahnya, yaitu ‘resort’…..menjauh dari kesan  magis, namun  juga tidak  perlu terjebak ke dalam penampilan hitech
Maka kamipun tetap berani memberi sentuhan tanaman kamboja di halaman depan sebagai penyeimbang.....di samping memasukkan  unsur batu andesit, besi dan lain-lain, sampai ke dalam penampilan interiornya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar